Direktur C-Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Pertama TNI Djajeng Tirto mengatakan opsi itu adalah mendorong percepatan penandatanganan frame work teriteral coporative arrangement Indonesia, Malaysia, Filipina untuk dapat diimplementasikan secepatnya.
Selain itu, katanya, peningkatan waktu dan armada patroli keamanan di perbatasan negara. �[Jika terjadi penculikan] swasta tidak boleh melakukan tindakan sendirian atau sepihak dan menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan pemerintah,� katanya saat menjadi pembicara pada diskusi yang digelar oleh Persatuan Pengusaha Pelayaran Niaga Nasional Indonesia atau Indonesian National Shipowners� Association (INSA) di Grand Hyatt, Jakarta (28/07/2016).
Opsi lain yang ditawarkan pemerintah adalah penempatan personil di atas kapal dan pengawalan dengan kapal-kapal perang dalam bentuk konvoi.
Dalam diskusi hadir pula narasumber lainnya seperti Director protection of Indonesian Nationals and Legal Entities Overseas, Kementerian Luar Negeri, Lalu M. Iqbal dan beberapa narasumber pengurus INSA.
Iqbal mengatakan motif penculikan yang terjadi saat ini oleh Abu Sayyaf murni bermotif finansial dengan meminta sejumlah uang tebusan.
Untuk menanggulangi itu, katanya, pemerintah Indonesia juga telah melakukan pertemuan dengan Filipina dan Malaysia membahas keamanan antarkawasan. Pada pertemuan tersebut disepakati adanya peningkatan keamanan kawasan dengan melakukan patroli.(*)
0 Response to " Pemerintah Tawarkan Opsi Cegah Penculikan ABK "
Post a Comment